Spiga

a54r1 | Lakukan apa yang ingin kamu lakukan, lebih baik mencoba daripada diam tak berbuat apa-apa, karena disetiap pekerjaan ada resikonya | a54r1

Mengukur tingkat kedewasaan

Tentunya ukuran kedewasaan manusia tidaklah bisa di ukur dari bilangan usia kita semata, meski secara biologis hal itu bisa di benarkan. Karena manusia hanya sama secara biologis dgn binatang, maka untuk mengukur tingkat kedewasaan manusia akan sangat berbeda dgn patokan kedewaan binatang ( dari segi usia semata ).

Manusia dewasa, adalah manusia yg tahu dan sadar betul 'keberadaan-nya' di dunia ini, tahu betul fungsi sosialnya, sanggup mengendalikan pikiran, hati dan emosinya, sehingga manusia kalo mau di sebut dewasa, - di luar konteks humor-, harus tahu betul bagaimana mengatur alur pembicaraan, bersikap yg tepat, sanggup memutuskan hal-2 prinsip yg menyangkut kehidupan pribadi, tahu arah mana yg harus di tempuh dalam hidup, dan sanggub beradaptasi dgn lingkungan.

'Ilmu' tentang kedewasaan tidaklah bisa di peroleh dari pendidikan formal, tapi butuh ketelatenan, kesabaran, dan pengalaman rohani agar manusia bisa mencapai tingkat 'kedewasaan manusia' dalam arti yg utuh.
Seorang berusia di atas 20 tahun atau di atas 30 tahun, atau bahkan diatas 50 tahun, belum tentu sudah bisa mencapai tingkat kedewasaan itu, adakalanya manusia yg sampai usia lanjut dan bahkan samapai ajal menjemput, tak pernah mencapai tingkat kedewasaan itu. Tapi ada kalanya juga seoarng anak di bawah usia 18 tahun sudah mencapai tingkat kedewasaan itu.

Untuk mengukur tingkat kedewasaan kita, kita bisa melihat dari beberapa hal berikut ini, mungkin dan pasti tidak komplit, tàpi akan membantu kita memudahkan untuk mengetahui seberapa tingkat kedewasaan kita.

1. Sikap.
Berikut ini adalah sikap-2 yg menunjukkan kedewasaan seseorang, sopan, menghargai dan menghormati orang lain, tidak memandang rendah orang lain, ada kepedulian sosial, selalu mengutamakan dialog dalam menyelesaikan persoalan dan beberapa sikap positif lainnya, prinsipnya, semakin tinggi tinkat postifitas sikap kita, maka semakin tinggi tingkat kedewasaan kita.

2. Sifat.
Sifat lain sekali dgn sikap, sikap bisa kita pelajari, tapi sifat, susah untuk di ubah, hanya kalo kita bisa mencapai alam pikir yg dewasa kita bisa mengubah sifat kita, namun demikian, bimbingan rohani dan pengetahuan akan banyak membantu kita mengendalikan sifat kita, berikut ini sedikit contoh sifat yg menunjukkan kedewasaan pikir manusia, tidak egois, sabar, penuh pengertian, menyenangkan, ramah, bijak, jujur tentu saja, dan beberapa sifat negatif lainnya.

3. Cara Bicara.
Cara bicara yg teratur, terarah, tertata menujukkan kedewasaan seseorang, tapi TIDAK MUTLAK, karena banyak salesman yg bicaranya minta ampun bagusnya tapi kelakuan dan sikapnya jauh dari apa yg di katakannya, isi dan topik pembicaraan lebih tepat di jadikan ukuran,`pula cara penyampaiannya.
Dalam dunia militer orang akan lebih cepat mencapai tingkat kedewasaan itu, terutama dalam pendidikan Perwira.

4. Konsekwensi.
Hal terakhir ini kunci utama mengukur tingkat kedewasaan manusia, manusia dewasa selalu bertanggung jawab dgn apa yg di katakan dan di perbuatnya, baik atau buruk, bahkan meski nyawa taruhannya. Sikap pengecut dan suka melarikan diri dari persoalan menunjukkan rendahnya tingkat kehidupan manusia, tidak gentle.
Selebihnya, Anda harus mencari tahu sendiri, karena saya juga harus melihat diri sendiri untuk mencari tahu apakah saya sudah 'cukup' dewasa untuk mengatakan hal ini.

Meski selama ini saya yakin telah mencapai kedewasaan itu, tapi bukanlah diri kita yg bisa mengatakan apakah kita dewasa atau tidak.

0 komentar: