Spiga

a54r1 | Lakukan apa yang ingin kamu lakukan, lebih baik mencoba daripada diam tak berbuat apa-apa, karena disetiap pekerjaan ada resikonya | a54r1

Aku, Kamu dan Dia (Sahabatku)

Awalnya sih teman tapi lama kelaman semakin dekat. mungkin karena sering ketemu dan maen bareng. saling berbagi gak memilih senang atau susah. disaat susah dia selalu membatu disaat senang dia selalu bersama. saling tolong menolong. ikhlas tanpa pamrih apapun. dialah sahabat. orang yang selalu memberi semangat buat kita.
Disaat aku sedih dia muncul. ketika kesedihan tangis itu sedang ku alami dia bisa buat aku tertawa. dia buang kesedihan itu dia rubah dengan canda tawa. apakah kamu punya sahabat yang bisa buat kamu tertawa?
Dulu sewaktu masih kecil sahabat ku banyak kemana2 selalu bersama. ya mingkin namanya anak2 nakal suka iseng itu wajar asal masih bisa dikontrol. ini ada cerita masa kecilku bersama sahabatku. waktu itu kelas 5 SD. kami sering belajar bersama dan itu bergantian tempatnya. setelah belajar selesai kami belajar buat mie. awalnya dari mie instan namun lama kelaman pingin belajar buat mie dengan bumbu yang kami buat sendiri.
Gak cuma sekedar masak-masakn aja. kami juga suka bekemah. karena pada waktu itu gak semua murid ikut dalam PEJUSAMI. jadi kami punya inisatif buat kemah sendiri di belakang rumah atau disamping rumah. dan itu sering kami lakukan. dulu masih belum banyak rumah dan kami sengaja memilih tempat yang gelap dan sepi. karena selain belajar mandiri kami juga belajar menguji nyali. dan kami pernah ketakutan saat kita bermain didalam tenda. seorang temen bilang kalo ada yang ngitip. setelah dilihat memang ada dan pergi gantian kami intip dari dalam tenda gak jauh tiba2 hilang dalam sinar remang lampu dari rumah tetangga.namun itu gak mnyurutkan kami buat melakukan hal yang sama. ya karena itu kami sering gak tidur dirumah. namun kami selalu dapat ijin dulu dari orang tua.
Walaupun kami dah berani namun kami menyadari kami masih anak2 jadi pantauan orang tua itu masih dilakukan oleh orang tua kami. kami mulai agak jauh ketika kami masik SMP karena SMP kita gak satu sekolah. jadi kita jarang ketemu dan jarang bermain bersama karena kesibukan belajar dan membatu orang tua.
Sekarang ini mereka malah semakin jauh. ada yang kuliah ada yang kerja. bahkan satu tahun sekali belum tentu kita ketemu.
Kalo di SMP ada juga sahabat aku tapi dulu di SMP aku jarang bermain bersama ya mungkin rumahnya jauh. jadi ketemu cuma di sekolah ya pernah maen kerumahnya. tapi itu jarang, karena dulu kemana2 masih naik sepeda. ya aku maen ke temenku yang dekat rumahku aja. kadang kami kalo gak ada kerjaan dirumah kami main kerumah teman lain. sekalian mencari apa gitu. kadang kami buat janji dulu disekolah kalo nanti sore mau maen kerumahnya. itu berlangsung selama di SMP. keluar dari SMP ada yang ke SMA ada juga yang ke STM. setalh dari SMP aku masuk ke STM disana gak lama sih gak ada satu tahun. namun walaupum cuma bentar disana aku ketemu sahabat baru yang bisa memberiku semangat dan dorongan buat belajar. ya mungkin karena ego ku dan kemauanku yang gak bisa dirubah akhirnya aku keluar dari sekolah.
Tahun berikutnya aku mulai masuk di SMA. disana aku ketemu teman lama ada yang dulu satu angaktan dan jadi kakak kelasku ada yang sama2 berhenti sekolah 1tahun. ada juga adik kelasku yang sudah kenal sebelum masuk di sekolah itu. disitu aku punya teman banyak. dari situ aku muali semangat baru. dari tahun ketahun semakin banyak temanku dari kakak kelas juga adik kelasku. ada seorang temanq yang dari kelas 1 sape kelas 3 satu kelas bahkan 1 bangku. sampe sekarang kami masih terjalin persabatan itu.
Tapi gak hanya dia saja sahabatku waktu itu. semasa diSMA semakin kami sering keluar bareng saat jam istirahat buat refresing pikirna agar gak pusing mikirin pelajaran. serita seru saat kami kelas tiga. gak tau kenapa kami dulu takut masuk IPA1. munkin karena IPA1 terkenal disiplin dan taat dan tunduk dengan peraturan sekolah. masa muda kami tidak mau dikekang dan dijejali pelajaran yang katanya buat kepala pusing. namanya IPA pasti banyak rumus yang harus dihafal. namun apa daya itu dah ketentuan dari sekolah kami harus jalani. karena pada waktu itu yang masuk IPA1 lebih banyak dari tahun sebelumya sementar gedung baru belum selesai di buat. terpaksa kami gunakan ruang perpustakaan buat kami belajar. disitu banyak hal yang kami alami. kami rubah semua tradisi IPA1 yang pendiam disiplin dan tertib. IPA1 pada saat itu jadi kelas yang ramai, selalu ada yang telat masuk kelas, mereka semua jadi dirinya sendiri gak mau dikekeng. walapun kami berontak kami tetap ikuti peraturan.
Kekompakan pada kelas itu menbuat aku semangat sekolah. teman2 yang suka bercanda dalam segala hal dan kreativitas yang tinggi itu yang membuat kelas itu jadi lain daripada angkatan sebelumnya dan lain dari kelas lain. pernah kami buat dimarahi guru karena buat gaduh saat jam istirahat. gimana gak dimarahi! waktu itu kami suka bermain musik, dan kebetulan ada beberapa teman yang menguasai alat musik tertentu. kami cari alat tersebut biar kami bisa ekpresikan kreativitas kami. karena pada waktu itu belum ada alat musik di sekolah kami. sebenernya ada tapi alat musik gamelan. dan kami gak menguasai alat tersebut. ya udah kami lampiaskan sesuai kemampuan yang kami punya. karena buat gaduh disitalah alatmusik itu. tapi kami gak putus asa kami masih banyak kereativitas lain.
Di kelas itu cuma ada 36 siswa 10 cowok dan sisanya cewek. diantara 10 cowok itu kami ada ber4 diantara mereka. kami selalu kemana2 bersama. bahkan bolos sekolah kami juga ber4. sekarang semua itu jadi kenangan mereka semua sudah pada kerja ada yang buat usaha sendiri ada juga yang berpetualang kerja dimana2. kami menempuh jalan kami masing2. walaupun kami sudah jauh tapi komunikasi diantara kami masih berlanjut. sehingga persahabatan ini gak pernah putus. mungkin suatu saat nanti kami bisa bertemu kembali dengan kesuksesan masing.
Salam buat sahabat-sahabatku semoga kalian sukses dan menemukan cita-citamu. Cita-cita yang kamu harapakan. Kembali dengan membawa kebanggaan bagi orang yang menantimu orang-orang yang mencintaimu.

0 komentar: